Setiap orang memiliki gaya khas yang membedakan karyanya dari orang lain. Dalam dunia desain, menemukan ciri khas itu penting karena menjadi identitas visual yang dikenali. Namun, banyak desainer pemula yang justru terjebak dalam meniru karya orang lain tanpa benar-benar menemukan suaranya sendiri. Padahal, gaya pribadi tidak bisa dibentuk dalam semalam — ia muncul dari perjalanan panjang eksplorasi dan pengalaman.

Ciri khas dalam desain biasanya terbentuk dari kebiasaan, preferensi warna, bentuk, atau cara berpikir yang konsisten. Misalnya, ada desainer yang suka garis tegas dan minimalis, sementara yang lain lebih menyukai tekstur dan elemen natural. Tidak ada yang salah dari keduanya, karena gaya adalah cerminan kepribadian. Yang penting adalah mengenal diri sendiri, lalu mengembangkannya menjadi identitas yang autentik.

Untuk menemukannya, jangan takut mengeksplor berbagai gaya. Cobalah membuat proyek kecil dengan tema berbeda, atau ikuti tantangan desain harian. Dari sana kamu akan tahu apa yang paling kamu nikmati dan apa yang terasa “kamu banget.” Seiring waktu, pola khas itu akan muncul dengan sendirinya dan menjadi ciri yang membedakan karya kamu dari jutaan desainer lain.

Yang perlu diingat, ciri khas bukan berarti kaku atau membatasi kreativitas. Justru, itu menjadi dasar kuat untuk bereksperimen lebih jauh. Ketika kamu sudah memiliki identitas desain yang jelas, kamu bisa memainkannya dengan lebih bebas, menciptakan karya yang tidak hanya keren tapi juga punya jiwa.